Imam Al-Qurthubi di dalam tafsirnya ketika mentafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Barangsiapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizqi) dan kepadaNyalah kemu dikembalikan.” (Al-Baqoroh: 245) Zaid bin Aslam menuturkan , “ketika turun ayat, Man dzalladzzi yuqridhulllaha qardan hasana”, Abu Dahda bertanya, “Sesungguhnya tembusanmu adalah ayah dan ibuku wahai Rasullullah! Apakah Allah menerima pinjaman dari kita, Padahal Dia Maha Kaya dan tidak membutuhkan pinjaman?” Nabi SAW menjawab, Ya, Dia ingin memasukan kalian ke janah dengan pinjaman itu.” Abu Dahdah berkata,”Sekiranya aku meminjamkan suatu pinjaman kepada Robbku, apakah dia akan memberi jaminan janah untuku dan anaku?” Ya, jawab nabi. Lalu Abu Dahdah berkata, “Jika demikian , maka ulurkan tangan Anda kepada saya,” Kemudian Abu Dahda berkata, “Sesungguhnya akau memilii dua bidang kebun, yang satu ada di kampung Safilah (bawah) dan yang satu lagi ada dikampung Aliyah (atas). Sesungguhnya hanya itu yang aku miliki, dan akau telah berbulat hati untuk meminjamkan kepada Allah.” Rasulullah bersabda, “Mengapa tidak salah satunya saja engkau pinjamkan kepada Allah, dan yang satunya lagi untuk keperluanhidupmu dan keluargamu.” Abu Dahdah berkata, “Jika begitu, maka aku menjadika engkau sebagai saksi, wahai Rasulullah, bawasanya yang paling baik dari kedua kebun itu lah yang aku pinjamkan kepada Allah, yaitu kebun yang berisikan 600 pohon kurma.” Lalu Rasulullah bersabda, “jika demikian, Allah akan memberikan Janah untukmu.” Lalu Abu Dahdah pulang menemui istrinya Ummi Dahdah yang sedang beada dikebum bersama anaknya bernaung di bawah pohon kurma; Abu Dahdah berkata, “Rabbku telah menunjukanmu kejalan yang lurus, yaitu jalan kebaikan dan kebenaran; aku telah menjadikan kebun yang ada di wadad sebagai pinjaman untuk selala-lamanya. Aku telah meminjamkannya kepada Allah denga setulus hati, bukan karena ingin di pujian atau sanjunganmelainkan balasan berlipat ganda diakhirat kelak. Maka berajaklah (wahai istriku dari sini) bersama anak-anak, tak ada keraguan bahwa kebaikan adalah sebaik baik bekal. Yang dibawa manusia menuju akhirat. Lalu ummi dahdah menyahut seraya berkata, “Beruntunglah jual belimu! Semoga Allah memberkahi apa yang engakau beli.” Kemudian Ummi Dahdah menemui anak-anaknya dan mengeluarka segala apayang dimulut mereka dan yang ada didalam bungkusan-bungkusan merekaserta membawa mereka ke kebun satunya.” (Tafsir Al-Qurthubi
0 komentar:
Posting Komentar