20 Agustus 2013, One Wiharyati # Infak Sedekah # 100.000, Wiwoko Setyowati # Beasiswa Berkah # 180.000, Wiwoko Setyowati # Bahagiakan Yatim Dhuafa # 120.000, Yarjan # infak Sedekah # 14.000, Andi Fajar Kuncoro # infak Sedekah # 100.000, Supriyadi #Wakaf # 50.000, Sri Rahayu # Beasiswa Berkah # 80.000, H. Surachman # Infak Sedekah # 30.000, Ratna Sari # Infak, sedekah # 50.000, Tuti Yulianti # Zakat Profesi # 150.00, Ike # Yatim & Dhuafa # 200.000, Hamba Allah # Infak, Sedekah # 100.000, SN # Beasiswa Berkah # 90.000, SN # Infak Sedekah # 10.000, Siti Halimah # Zakat Maal # 50.000, Siti Halimah # Yatim & Dhuafa # 50.000,Ike # Infak Sedekah # 100.000, Sri Rahayu # Ujroh # 20.000, Siti Halimah # Ujroh # 10.000, Muhidin # Zakat Maal # 300.000, Hendro # Beasiswa Berkah # 1.852.000, 22 Agustus 2013, Hj. Zubaedah # Infak/sedekah # 15.000,Sabila Bagus Panuntun # Infak/sedekah # 15.000, Hj. Muchibah # Infak/sedekah # 15.000, Muhammad Nurrahman # Beasiswa berkah # 40.000, Budiono # infak sekedekah # 20.000, Ruminah #infak/sedekah # 10.000, Bardan #Infak/sedekah # 25.000, Purnowati #Beasiswa Berkah # 40.000,Ida #infak/sedekah # 30.000, Hj. Khudori # Bahagiakan Yatim Dhuafa # 100.000,Purnowati # infak/sedekah # 10.000, BMT Al_Amanah #SHU # 100.000, H. Warisno # SHU # 100.000, Gianto #Infak Sedekah # 20.000, Bagus Woro H. # Infak/sedekah # 428.500, Hj. Khudori # Ujroh # 5.000

Video

28 Juli 2013# bapak Panggih # 200.000 I Infak sedekah, Bapak bambang Hargianto # 35.700 I IKS, Ibu Sri Kadarsih # 50.000 I Wakaf, Sdr. Dyah Ayu # 50.000 I Yatim Dhuafa, Ibu Dwi Arini S. # 50.000 I Bahagiakan Yatim Dhuafa, Ibu Sunartono # 13.400 I KCS, Ibu Rizki 158.300 I IKS 29 Juli 2013 Ibu Ibu Ari Hesni Irawati # 50.000 I Infak sedekah, Sdr. Shafana Calista Bella # 31.000 I Keluarga Cinta Sedekah, Mutiara Ramadhani # 105.400 I Keluarga Cinta Sedekah,01 Juli 2013 Rahmat Daniar #9.000 I Keluarga Cinta Sedekah, Sabrina Ghina Salma # 61.500 I Keluarga Cinta Sedekah, Aini Firdaus #100.000 I Zakat Profesi, Ibu Kasimin # 40.000 I infak sedekah, Hamba Allah # 20.000 I Infak sedekah

kk

hhh

Senin, 09 April 2012

PPAS (Pusat Pendidikaholeh)

Sebagai bentuk kepedulian BMH Kebumen terhadap anak-anak yatim dan dhuafa di Kabupaten Kebumen maka BMH bekerjasama dengan Yayasan Al-Iman memperdayakan anak-anak yatim dan dhuafa. Mereka diasramakan di Jl. Joko Sangkrip Km 1,2 Kebumen. Selain mendapatkan tunjangan hidup dan beasiswa mereka juga di bekali dengan pendidikan agama dan keterampilan hidup. Dengan harapan setelah selesai jenjang pendidikan mereka sudah dapat hidup mandiri diri dan menyebarkan syiar islam di daerahnya masisng-masing. Dengan demikian syiar islam dapat tersebar sampai desa pelosok dan peradaban islam yang kita impi-impikan dapat terwujud.

Silaturahmi Donatur dan Pelatihan Life Revolution

Pada tanggal 01 April 2012 BMH Kebumen mengadakan acara Silaturahmi dan Pelatihan Life Revolution. Acara tersebut di laksanakan di Aula Rumah makan Pelangi Jl. Lingkar selatan Km 6,4 Kebumen dengan Trainer Ust. Samani, S.Ag. dari Banten. Sekitar 30 orang yang ikut antusias mendengarkan pemaparan pemateri. Kegiatan terebut rutin setiap bulan diadakan BMH Kebumen, dengan harapan agar para simpatisan dan donatur dapat menambah iman dan takwa serta dapat memahami hakikat hidup. “Alhamdulilah.....materinya hari ini sangat bermanfaat bagi saya dalam memotivasi diri untuk semangat menjalani hidup di dunia dan mengumpulkan bekal untuk akhirat. Semoga bisa diadakan lagi!” kata salah satu peserta pelatihan.

Pembinaan dan Penyerahan beasiswa

Pembinaan Dan Penyerahan Beasiswa Pada tanggal 08 April 2012 kembali BMH Kebumen mengadakan pembinaan dan penyerahan beasiswa berkah BMH. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDIT Al-Madinah Jl. Tentara Pelajar No. 48 Kebumen. Kegiatan pembinaan ini meliputi pembinaan agama dan bidang pendidikan dengan harapan mereka dapat berprestasi baik agama maupun pendidikan sehingga akan menjadi anak yang cerdas dan berakhlak. Kegiatan ini didikuti oleh 14 anak dari tingkat SD sampai SMA yang diteruskan dengan pemberian beasiswa berkah.

Kantor Pos Serahkan Zakat Melalui BMH Kebumen

Pada bulan Pebruari 2012 Kantor pos kebumen menyerahkan zakatnya ke Baitul Maal Hidayatullah kebumen, Penyerahan ini dilakukan oleh Ibu Endang Rusmiyati bagian Akuntan kantor pos kepada Ahmad Yasin, Kepala Cabang BaBMH Kebumen. BMH Menyampaikan terimakasih atas zakat yang telah diberikan, zakat yang telah ditulaikan akan sangat bermanfaat dan disalurkan kepada yang berhak dan semoga dapat diikuti oleh lembaga-lembaga yang lain.

Bantuan Tandon Untuk Pesantren

BMH
Kebumen pada bulan maret 2012 memberikan bantuan tandon kepada pesantren hidayatullah kebumen. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian BMH Kebumen terhadap pesantren. Kerena tandon yang sudah ada telah rusak sehingga sering menggangu aktifitas yang ada. “terimakasih kami ucapkan kepada BMH Kebumen yang telah memberikan bantuan berupa tandon yang sangat membantu dalam kegiatan yang ada di pesantren.” Kata Ust. Sami’ul Huda, pengasuh pesantren ini.

Mari Sedekah Dengan Iklas

Ketika belanja disebuah toko, sikasir bertanya kepada pembeli; “yang kembalian 200 perak boleh disumbangkan kesini (di menyebutkan suatu lembaga kemanusiaan), pak?”. Si pembaelipun menngiyakan ( ini hanya sekedar gambaran, bukan bbermaksud riya). Saat ini di toko-toko memang banyak ditempakan kotak-kotak alam yang bertulis masjid ini-itu atau panti asuhan sana-sini. Juga banyak kita jumpai para petugas lapangan yang mengharap sedekahnya sambil membawa kotak amal untuk berbagai keperluan, kadang dilengkapi pula buku catatan sumbangan untuk diisi penyumbangnya. Hal yang sama juga terjadi ketika ada bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita. Bagaimana kita menyikapi fenomena tersebut? Just make it simple! Jika kita tidak ingin menyumbang ya sudah, tak perlu curiga atau berpikiran buruk tentang itu. Dan jika kita ingin bersedekah melalui jalan tersebut ya mari kita lakukan dengan iklas denan niatan untuk ibadah. Bagaimanapun juga sedekah tak akan mengurangi kekayaan kita bahkan insyaalah akan menjadi ladang amal kita. Mari kita simak hadits berikut ini: Abu Hurairah memberitahukan, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesengguhnya Allah berfirman kapadaku, berinfaklah kamu, maka aku akan berinfak kapadamu” Selanjutnya nabi bersabda: “Pemberian Alah selalu cukup, dan tidak pernah berkurang walaupu mengalir siang dan malam. Pernahkah terfikir olehmu, sudah berapa banyakahyang dinafkahkan Allah sejak terciptanya langi dan bumu? Sesungguhnya apa yang ada di tangan Allah tidak akan berkurang karenanya. ‘Arasy-Nya di atas air, sedangkan tangan-Nya yang lain maut yang selalu naik turun.” (HrR Muslim). Semoga Allah senantiasa memberikan kemampuan dan kemauan kepada kita untuk bersedekah dengan iklas. Wallahu’alam bishshawab. (Sumber Majalah Arrisalah)

Memberi Pinjaman Kepada Allah

Imam Al-Qurthubi di dalam tafsirnya ketika mentafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Barangsiapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizqi) dan kepadaNyalah kemu dikembalikan.” (Al-Baqoroh: 245) Zaid bin Aslam menuturkan , “ketika turun ayat, Man dzalladzzi yuqridhulllaha qardan hasana”, Abu Dahda bertanya, “Sesungguhnya tembusanmu adalah ayah dan ibuku wahai Rasullullah! Apakah Allah menerima pinjaman dari kita, Padahal Dia Maha Kaya dan tidak membutuhkan pinjaman?” Nabi SAW menjawab, Ya, Dia ingin memasukan kalian ke janah dengan pinjaman itu.” Abu Dahdah berkata,”Sekiranya aku meminjamkan suatu pinjaman kepada Robbku, apakah dia akan memberi jaminan janah untuku dan anaku?” Ya, jawab nabi. Lalu Abu Dahdah berkata, “Jika demikian , maka ulurkan tangan Anda kepada saya,” Kemudian Abu Dahda berkata, “Sesungguhnya akau memilii dua bidang kebun, yang satu ada di kampung Safilah (bawah) dan yang satu lagi ada dikampung Aliyah (atas). Sesungguhnya hanya itu yang aku miliki, dan akau telah berbulat hati untuk meminjamkan kepada Allah.” Rasulullah bersabda, “Mengapa tidak salah satunya saja engkau pinjamkan kepada Allah, dan yang satunya lagi untuk keperluanhidupmu dan keluargamu.” Abu Dahdah berkata, “Jika begitu, maka aku menjadika engkau sebagai saksi, wahai Rasulullah, bawasanya yang paling baik dari kedua kebun itu lah yang aku pinjamkan kepada Allah, yaitu kebun yang berisikan 600 pohon kurma.” Lalu Rasulullah bersabda, “jika demikian, Allah akan memberikan Janah untukmu.” Lalu Abu Dahdah pulang menemui istrinya Ummi Dahdah yang sedang beada dikebum bersama anaknya bernaung di bawah pohon kurma; Abu Dahdah berkata, “Rabbku telah menunjukanmu kejalan yang lurus, yaitu jalan kebaikan dan kebenaran; aku telah menjadikan kebun yang ada di wadad sebagai pinjaman untuk selala-lamanya. Aku telah meminjamkannya kepada Allah denga setulus hati, bukan karena ingin di pujian atau sanjunganmelainkan balasan berlipat ganda diakhirat kelak. Maka berajaklah (wahai istriku dari sini) bersama anak-anak, tak ada keraguan bahwa kebaikan adalah sebaik baik bekal. Yang dibawa manusia menuju akhirat. Lalu ummi dahdah menyahut seraya berkata, “Beruntunglah jual belimu! Semoga Allah memberkahi apa yang engakau beli.” Kemudian Ummi Dahdah menemui anak-anaknya dan mengeluarka segala apayang dimulut mereka dan yang ada didalam bungkusan-bungkusan merekaserta membawa mereka ke kebun satunya.” (Tafsir Al-Qurthubi

Cara Mencari Keberkahan

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Mitra Zakat yang dirahmati Allah Betapa sering kita mengucapkan, mendengar, mendambakan dan berdoa untuk mendapatkan keberkahan. Keberkahan dalam umur, keberkahan dalam keluarga, keberkahan dalam usaha, keberkahan dalam harta benda, dan lain-lain. Bahkan, karena begitu besar harapan kita untuk mendapatkan keberkahan, sampai-sampai kita senantiasa saling mendoakan dengan mengucapkan, "Semoga keselamatan dan keberkahan dari Allah senantiasa menyertaimu." Doa agung nan indah ini telah dijadikan sebagai ucapan salam ketika kita berjumpa dan berpisah. Hal ini adalah bukti nyata akan pentingnya peranan keberkahan dalam hidup kita. Akan tetapi, pernahkah kita bertanya, “Apakah sebenarnya keberkahan itu? Dan bagaimana keberkahan dapat diperoleh?” Mitra Zakat yang dirahmati Allah Mungkinkah berkah dalam hidup kita hanya terwujud dalam "berkat" yang berhasil kita bawa pulang setiap kali kita menghadiri suatu pesta atau undangan? Atau mungkinkah berkah itu hanya milik para kiyai, atau tukang ramal, juru-juru kuncen kuburan, sehingga bila kita ingin mendapatkannya, kita harus datang kepada mereka untuk "ngalap berkah", agar apa yang kita cita-cita tercapai? Ngalap berkah semacam ini adalah perbuatan yang diharamkan dalam Islam, karena keberkahan itu hanyalah milik Allah Ta'ala. Keberkahan yang terdapat pada selain para Nabi 'alaihimussalaam adalah keberkahan yang diperoleh karena iman dan amalannya. Dengan demikian, setiap orang yang beriman dan beramal shalih, memiliki keberkahan sebesar iman dan amal shalihnya. Di antara dalil yang menunjukkan akan hal ini, ialah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut, "Sesungguhnya, di antara pepohonan ada pohon yang keberkahannya serupa dengan keberkahan seorang muslim." (HR. Bukhary). Para ulama menjelaskan bahwa keberkahan / kemanfaatan pohon kurma, serupa dengan keberkahan/kemanfaatan seorang muslim, yaitu bersifat umum, sehingga dapat dirasakan dalam segala situasi dan kondisi dimanapun (lihat Fathul Bari, 1/145-146). Mitra Zakat yang dirahmati Allah Oleh karena itu, metode untuk mendapatkan keberkahan seorang muslim ialah dengan meneladani iman dan amal shalehnya, bukan dengan mencium tangan, atau meminum bekas air minumnya, atau lainnya. Sebagaimana metode untuk mendapatkan kemanfaatan kurma adalah dengan mengkonsumsinya, bukan dengan menyimpannya atau menciumnya. Untuk lebih mengetahui tentang berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan tabarruk, silakan baca kitab Taisir al-Aziz al-Hamid oleh Syaikh Sulaiman bin Abdillah, hal. 174-186. Semoga dengan tulisan ini kita dapat sedikit memahami tentang apa arti keberkahan itu dan merubah presepsi kita yang mungkin masih keliru. Kemudian kita diberi kekuatan untuk banyak beramal sholeh supaya keberkahannya semakin bertambah. Wallaahu’alam bissowab. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Panen Pahala di Bulan Mulia

Subhanallah, tidak terasa kita kembali bertemu dengan bulan Ramadhan. Syahrul Mubarok, bulan penuh berkah dan kemuliaan, karena Allah melimpahkan barokahNya dan memuliakan para hambaNya pada bulan tersebut. Rasulullah memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya dengan sabda beliau: “Ramadhan telah datangkepada kalian, ia adalah bulan berkah. Allah SWT telah mewajibkan kepada kalian shiyam. Di bulan itu pintu langit dibuka, pintu neraka jahanam ditutu dan setan pembangkang dibelenggu. Demi Allah di bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikanya, maka sungguh ia tidak mandapatkannya.” (HR. An Nasa’i) Sebagai seorang mukmin mestinya kita bergembira dan merasa senang dengan datangnya tamu istimewa ini. Selayaknya kita agendakan amalan-amalan ketaatan yang bisa menambah pundi-pundi kebaikan serta meninggalkan berbagai bentuk kemaksiatan. Diantara amalan utama yang bisa digiatkan oleh rasulullah SAW antara lain: Tilawatil Qur’an Rasulullah bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena akan datang pada hari kiamat nanti sebagai penolong bagi siapa yang membacanya.” (HR. Muslim) Rhamadhan adalah bulan Al-Qur’an. Para salaf saleh begitu semangat dalam membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Tauladan kita Nabi Muhammad SAW ketika bulan ramadhan selalu didatangi jibril. Jibril mengajari dan mengecek hafalan Al-Qur’an Rasulullah (HR. Bukhari dan Muslim) ‘Utsman bin Affan adalah salah seorang sahabat yang biasa menghatamkan Al-Qur’an sehari sekali. Sedangkan Imam Syafi’i pernah menghatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadshan di luar sholat sebanyak 60 kali. Ini berarti dalam sehari beliau menghatamkan 2 kali. Al Aswad menghatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan sebanyak 2 kali sehari. Sedangkan iman Qatadah menghatamkannya di luar Ramadhan setiap 7 hari sekali, namun pada bulan Ramadhan ia menghatamkan setiap 3 hari. Serta ia mampu menghatamkan Al-Qur’an setiap malam pada 10 malam terakhir bulan ramadhan. Az Zuhri jika memasuki bulan Ramahan ia meninggalkan pembacaan hadits dan majlis-majlis ilmu dan berpindah untuk membaca Al-Qur’an. Begitulah para salaful ummah dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an disaat bulan Ramadhan. Shalat Tarawih Shalat tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan pada bulan ramadhan. Disebut tarawih karana para salaf mengerjakan shalat malam tersebut dengan cara berhenti sejenak untuk istirahat disetiap empar rekaat. Rasulullah SAW menyebutkan fadhilah shalat tarawih dangan sabda beliau “Barang siapa shalat tarawih di bulan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap pahala dari Allah ta’ala niscaya diampuni dasanya yang telah lalu.” (Hr. Bukhori Muslim) “Sesungguhnya apabila seorang shalat (tarawih) bersama imam hingga selesai biginya dicatat melaksanakan shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad) Shadaqah Rasulullah Saw Adalah oarang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau bertambah jika masuk bulan Ramadhan. Ibnu Abbas bercerita: “Rasulullah adalah orang yang dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu dengan jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullahmelebihi agin yang berhembus.” (HR. Bukhori)

Miliyader Pembeli Jannah

Kalau diantara kita ada yang dikaruniai rezeki yang melimpah oleh Allah SWT, patutlah kiranya kita renungi kisah shahabat yang satui ini. Seorang sahabat yang dikaruniai limpahan harta oleh Allah SWT, lalu mengunakanya untuk membangun jalan tol menuju ridho dan jannah-Nya. Ketika mendengar ayat: “Kamu sekali-sekali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu nafkahkan maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali ‘Imran: 92) Dan Ayat: “Sesungguhnya Allah akan membeli dari orang-orang yang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang dijalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh (itu telah terjadi) janji yang benar dari Allah di dalam taurat, Injil dan Al-Qur’an. Maka siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan maka itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah : 111) Abdurrahman Bin ‘Auf segera menafkahkan hartanya di jalan Allah. Dari Thalhah bin Abdillah bin ‘Auf ia berkata: “Orang-orang madinah bergantung kepada Abdurrahman Bin Auf, sepertiga dari mereka ia berikan pinjaman, sepertiga penduduk yang lain ia lunasi hutangnya, dan sepertiga yang lain ia sambungkan silaturahimnya.” Pada zaman nabi Muhammad SAW beliau menyedekahkan separuh harta yang dimilikinya saat itu, sebanyak 2000 dinar atau kurang lebih senilai 3,6 milyar 600 juta rupiah. 1 dinar sekarang seharga krang lebih 1,8 juta. Bahkan pada perang Tabuk, yaitu perang yang terakhir kalinya diikuti Nabi SAW, Abdurrahman bin ‘Auf menginfakan seluruh hartanya, ketika ditanya Nabi, “Apakah kamu meninggalkan uang belanja untuk istrimu?” beliau menjawab, “Ya, mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih baik dari pada yang saya sumbangkan” “Berapa” Tanya Rasulullah SAW, “Sebanyak rezeki, kebaikan dan pahala yang dijanjikan Allah.” Sebelum meninggal, beliau sempat berwasiat. Sebanyak 50.000 dinar (9,1 milyar rupiah) untuk dibelanjakan dijalan Allah. Beliau juga berwasiat untuk orang-orang yang ikut dalam perang Badar (saat itu jumlah mereka seratus orang), Abdurrahman Bin ‘Auf memberi setiap orang dari mereka 400 dinar, diantara mereka yang dibari adalah ‘Utsman bin Affan. Jika dikalkulasi berarti 100 x 400dinar = 40.000 dinar (7,2 Milyar rupiah). Jika wasiat maksimal 1/3 dari total harta, kemingkinan harta beliau pada saat itu sekitar 48 M. Selain itu Abdurrahman bin ‘Auf termasuk dari orang yang masuk islam pertama kali. Ia juga termasuk salah satu dari orang yang disebut dalam ayat ini, “Sesungguhnya Allah telah ridho terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu dibawah pohon.” (Qs. Al-Fath : 18) Meskipun kaya, namun ‘Abdurrahman bin’Auf bukanlah sosok juragan yang hidup serba perlente dan gemar main mata dengan kekuasaan demi mendukung bisnisnya. Beliau bukanlah orang yang merasa harus beda dan ingin diperlakukan istimewa dari orang-orang lain karena harta dan dermanya. Zuhud dari dunia adalah pakaian yang basa beliau kenakan setiap hari. Dari Sa’ad bin Al-Hasan ia berkata, “Sulit membedakan antara Adburrahman dengan hamba-hamba sahayanya.” Maksudnya dari pilihan baju dan makanan. Soal kekuasaan, inilah jawaban beliau saat ditawari menjadi pemimpin tertinggi umat islam; Suatu saat Khalifah Utsman bin ‘Affan mimisan, maka ia memanggil Humran dan katakan kepadanya, “Tulislah surat untuk Abdurrahman bin’Auf agar ia menjadu pengantiku,’. Ketika Humran bertemu debngan Abdurrahman, ia berkata “Bergembiralah” “apa itu?” Tanya Abdurrahman. “Sesungguhnya ‘Ustman telah menetapkan mu sebagai pengantinaya.” Lalu Abdurrahman berdiri diantara kuburan Nabi dan Mimbarnya (raudhah), dia berdoa, “yYa Allah, jika karena petunjukmu ‘Utsman kepadaku untuk memegang perkara ini, matikanlah akau sebelum itu.” Setelah itu tidak bertahan enam bulan, beliau wafat, sebelum ‘Utsman meninggalkarena dibunuh. “Sebuah gunung telah pergi”, Ucap Saad bin Abi waqqos ketika berdiri dihadapan Abdurrahman bin ‘Auf. Seorang sahabat mulia yang telah ditetapkan meraih kebahagianan dan ampunan semenjak dari rahim ibunya. Anaknya sendiri meriwayatkan, dari Ibrahim bin Abdirrahman, ia berkata: “abdurrahman bin Auf pinsan dalam sakitnya sehingga orang-orang mengira nyawanya telah melayang. Merekapun meninggalkanya dan menutupi dengan kain. Tiba-tiba Abdurrahman sadar dan bertakbir, maka orang-orang yang ada didalam rumah ikit bertakbir. Kemudian ia berkata, “Apa tadi akau pinsan?” Orang-orang menjawab, “Ya benar”. Abdurrahman berkata, “Dalam pinsanku aku dibawa oleh dua orang laki-laki, salah satu dari dua orang itu terlihat kasar dan dan berwatak keras,. Keduanya berkata kepadaku, “Berangkatlah! Kami akan memperkarakanmu kepada yang Maha Perkasa, dan Maha dipercaya.” Lalu keduanya membawaku pergi. Bertemulah kami dengan seorang lelaki dan ia bertanya kepada keduanya, “kemana kalian akan membawa orang ini?” keduanya menjawab, “Kami akan memperkarakanya kepada yang Maha Perkasa, Maha Dipercaya.” Maka lakilaki itupun berkata, “Pulanglah kalian berdua!” Karena orang ini termasuk orang-orang yang ditetapkan Allah meraih kebahagiaan dan ampunan ketika masih di dalam rahim ibunya” Subhanallah. Inilah keutamaan yang diberikan Allah kepada Abdurrahman bin’auf. Kita memohon ampun kepada allah agar diberika jiwa dermawan sebagaimana beliau. Amin. Wallahua’lam.