Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Mitra Zakat yang dirahmati Allah Betapa sering kita mengucapkan, mendengar, mendambakan dan berdoa untuk mendapatkan keberkahan. Keberkahan dalam umur, keberkahan dalam keluarga, keberkahan dalam usaha, keberkahan dalam harta benda, dan lain-lain. Bahkan, karena begitu besar harapan kita untuk mendapatkan keberkahan, sampai-sampai kita senantiasa saling mendoakan dengan mengucapkan, "Semoga keselamatan dan keberkahan dari Allah senantiasa menyertaimu." Doa agung nan indah ini telah dijadikan sebagai ucapan salam ketika kita berjumpa dan berpisah. Hal ini adalah bukti nyata akan pentingnya peranan keberkahan dalam hidup kita. Akan tetapi, pernahkah kita bertanya, “Apakah sebenarnya keberkahan itu? Dan bagaimana keberkahan dapat diperoleh?” Mitra Zakat yang dirahmati Allah Mungkinkah berkah dalam hidup kita hanya terwujud dalam "berkat" yang berhasil kita bawa pulang setiap kali kita menghadiri suatu pesta atau undangan? Atau mungkinkah berkah itu hanya milik para kiyai, atau tukang ramal, juru-juru kuncen kuburan, sehingga bila kita ingin mendapatkannya, kita harus datang kepada mereka untuk "ngalap berkah", agar apa yang kita cita-cita tercapai? Ngalap berkah semacam ini adalah perbuatan yang diharamkan dalam Islam, karena keberkahan itu hanyalah milik Allah Ta'ala. Keberkahan yang terdapat pada selain para Nabi 'alaihimussalaam adalah keberkahan yang diperoleh karena iman dan amalannya. Dengan demikian, setiap orang yang beriman dan beramal shalih, memiliki keberkahan sebesar iman dan amal shalihnya. Di antara dalil yang menunjukkan akan hal ini, ialah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut, "Sesungguhnya, di antara pepohonan ada pohon yang keberkahannya serupa dengan keberkahan seorang muslim." (HR. Bukhary). Para ulama menjelaskan bahwa keberkahan / kemanfaatan pohon kurma, serupa dengan keberkahan/kemanfaatan seorang muslim, yaitu bersifat umum, sehingga dapat dirasakan dalam segala situasi dan kondisi dimanapun (lihat Fathul Bari, 1/145-146). Mitra Zakat yang dirahmati Allah Oleh karena itu, metode untuk mendapatkan keberkahan seorang muslim ialah dengan meneladani iman dan amal shalehnya, bukan dengan mencium tangan, atau meminum bekas air minumnya, atau lainnya. Sebagaimana metode untuk mendapatkan kemanfaatan kurma adalah dengan mengkonsumsinya, bukan dengan menyimpannya atau menciumnya. Untuk lebih mengetahui tentang berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan tabarruk, silakan baca kitab Taisir al-Aziz al-Hamid oleh Syaikh Sulaiman bin Abdillah, hal. 174-186. Semoga dengan tulisan ini kita dapat sedikit memahami tentang apa arti keberkahan itu dan merubah presepsi kita yang mungkin masih keliru. Kemudian kita diberi kekuatan untuk banyak beramal sholeh supaya keberkahannya semakin bertambah. Wallaahu’alam bissowab. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
0 komentar:
Posting Komentar