Ketika belanja disebuah toko, sikasir bertanya kepada pembeli; “yang kembalian 200 perak boleh disumbangkan kesini (di menyebutkan suatu lembaga kemanusiaan), pak?”. Si pembaelipun menngiyakan ( ini hanya sekedar gambaran, bukan bbermaksud riya). Saat ini di toko-toko memang banyak ditempakan kotak-kotak alam yang bertulis masjid ini-itu atau panti asuhan sana-sini. Juga banyak kita jumpai para petugas lapangan yang mengharap sedekahnya sambil membawa kotak amal untuk berbagai keperluan, kadang dilengkapi pula buku catatan sumbangan untuk diisi penyumbangnya. Hal yang sama juga terjadi ketika ada bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita. Bagaimana kita menyikapi fenomena tersebut? Just make it simple! Jika kita tidak ingin menyumbang ya sudah, tak perlu curiga atau berpikiran buruk tentang itu. Dan jika kita ingin bersedekah melalui jalan tersebut ya mari kita lakukan dengan iklas denan niatan untuk ibadah. Bagaimanapun juga sedekah tak akan mengurangi kekayaan kita bahkan insyaalah akan menjadi ladang amal kita. Mari kita simak hadits berikut ini: Abu Hurairah memberitahukan, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesengguhnya Allah berfirman kapadaku, berinfaklah kamu, maka aku akan berinfak kapadamu” Selanjutnya nabi bersabda: “Pemberian Alah selalu cukup, dan tidak pernah berkurang walaupu mengalir siang dan malam. Pernahkah terfikir olehmu, sudah berapa banyakahyang dinafkahkan Allah sejak terciptanya langi dan bumu? Sesungguhnya apa yang ada di tangan Allah tidak akan berkurang karenanya. ‘Arasy-Nya di atas air, sedangkan tangan-Nya yang lain maut yang selalu naik turun.” (HrR Muslim). Semoga Allah senantiasa memberikan kemampuan dan kemauan kepada kita untuk bersedekah dengan iklas. Wallahu’alam bishshawab. (Sumber Majalah Arrisalah)
0 komentar:
Posting Komentar