20 Agustus 2013, One Wiharyati # Infak Sedekah # 100.000, Wiwoko Setyowati # Beasiswa Berkah # 180.000, Wiwoko Setyowati # Bahagiakan Yatim Dhuafa # 120.000, Yarjan # infak Sedekah # 14.000, Andi Fajar Kuncoro # infak Sedekah # 100.000, Supriyadi #Wakaf # 50.000, Sri Rahayu # Beasiswa Berkah # 80.000, H. Surachman # Infak Sedekah # 30.000, Ratna Sari # Infak, sedekah # 50.000, Tuti Yulianti # Zakat Profesi # 150.00, Ike # Yatim & Dhuafa # 200.000, Hamba Allah # Infak, Sedekah # 100.000, SN # Beasiswa Berkah # 90.000, SN # Infak Sedekah # 10.000, Siti Halimah # Zakat Maal # 50.000, Siti Halimah # Yatim & Dhuafa # 50.000,Ike # Infak Sedekah # 100.000, Sri Rahayu # Ujroh # 20.000, Siti Halimah # Ujroh # 10.000, Muhidin # Zakat Maal # 300.000, Hendro # Beasiswa Berkah # 1.852.000, 22 Agustus 2013, Hj. Zubaedah # Infak/sedekah # 15.000,Sabila Bagus Panuntun # Infak/sedekah # 15.000, Hj. Muchibah # Infak/sedekah # 15.000, Muhammad Nurrahman # Beasiswa berkah # 40.000, Budiono # infak sekedekah # 20.000, Ruminah #infak/sedekah # 10.000, Bardan #Infak/sedekah # 25.000, Purnowati #Beasiswa Berkah # 40.000,Ida #infak/sedekah # 30.000, Hj. Khudori # Bahagiakan Yatim Dhuafa # 100.000,Purnowati # infak/sedekah # 10.000, BMT Al_Amanah #SHU # 100.000, H. Warisno # SHU # 100.000, Gianto #Infak Sedekah # 20.000, Bagus Woro H. # Infak/sedekah # 428.500, Hj. Khudori # Ujroh # 5.000

Video

28 Juli 2013# bapak Panggih # 200.000 I Infak sedekah, Bapak bambang Hargianto # 35.700 I IKS, Ibu Sri Kadarsih # 50.000 I Wakaf, Sdr. Dyah Ayu # 50.000 I Yatim Dhuafa, Ibu Dwi Arini S. # 50.000 I Bahagiakan Yatim Dhuafa, Ibu Sunartono # 13.400 I KCS, Ibu Rizki 158.300 I IKS 29 Juli 2013 Ibu Ibu Ari Hesni Irawati # 50.000 I Infak sedekah, Sdr. Shafana Calista Bella # 31.000 I Keluarga Cinta Sedekah, Mutiara Ramadhani # 105.400 I Keluarga Cinta Sedekah,01 Juli 2013 Rahmat Daniar #9.000 I Keluarga Cinta Sedekah, Sabrina Ghina Salma # 61.500 I Keluarga Cinta Sedekah, Aini Firdaus #100.000 I Zakat Profesi, Ibu Kasimin # 40.000 I infak sedekah, Hamba Allah # 20.000 I Infak sedekah

kk

hhh

Sabtu, 28 Januari 2012

Penjagaan Nikmat Dunia Akhirat


Penjagaan Nikmat Dunia Dan Akhirat
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
ALLOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIKA, WATAHAWWALI’AAFIYATIKA, WAFUJAA-ATI NIQMATIKA, WAJAMII’I SAKHOTHI’
Doa adalah ibadah dan ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah SWT, maka tidaklah boleh bagi seorang muslim untuk berdoa, meminta dan mengantungka harapanya kepada selain Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ ثُمَّ قَرَأَ { وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ }
3101-3896. Dari An-Nu'man bin Basyir, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya berdoa adalah ibadah' Kemudian beliau membaca ayat, 'Dan Tuhan-mu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu." (Qs. Ghaafir [40]:60) Shahih: Ahkam Al Jana'iz (194), Ar-Raudh An-Nadhir (888), Al Misykah (2330), Shahih Abu Daud (1329).
            Bahkan apabila seorang muslim tidak melakukan kesirikan (tidak berdoa kepada selain Allah) bersama dengan itu dia juga tidak berdoa kepada Allah SWT, maka Allahpun murka kepadanya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa tidak berdoa/memohon  kepada Allah SAW, maka Alah akan murka kepadanya.” (HR. Muslim dalam adabul Mufrad).
            Mari kita simak teladan terbaik, Nabi kita Muhammad SAW dalam berdoa kepada Allah, diantara doa yang beliau panjatkan:
            عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ مِنْ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
1922- Dari Abdullah bin Umar RA, dia berkata, "Di antara doa Rasulullah SAW adalah, 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari lepasnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu'" {Muslim 8/88-89}

            Tidak bisa dipungkiri bahwa Allah SWT telah memberikan hambanya banyak kenikmatan,  tidak mampu kita menghitungnya, Dimulai ketika bagun dari tidur,kita bernafas lega-hidup kembali, dikembalikanya penglihatan, pandangan dan angota badan dengan kedaan yang sehat. Kita bisa menikmasti segarnya air putih, yang seluruh makhluk pantas bersyukur atas karunia Allah yang berupa air ini, sehingga hiduplah bumi dan apa yang ada didalamnya, kita bisa merasakan lezatnya makanan yang tersedia, dan masih banyak lagi nikmat yang bertuknaya harta, keamanan dan anak. Bahkan diantara kenikmatan yang luput dari pandangan manusia adalah kenikmatan dari penjagaan untuk tidak melakukan maksiat, karena tidak bermaksiat menghilangkan kenikmatan, dengarkanlah perkataan Ali bin Abi Tholi:
Jika engkau dalam kenikmata jagalah ia....karena sesungguhnya kemaksiatan akan menghapusnya.
            Doa diatas memberikan pelajaran kepada kita untuk selalu berlindaung kepada Allah dari hilangnya kenikamatan yang sudah diberiakan, diantara penjagaan kenikmatan adalah tidak bermaksiat kepada aAllah dan bersyukur atas nikmat, menunaikan hak-haknya, mengeluarkan dan membaginya kepada saudara yang berhak menerimanya.
            Rosulullah juga mengajarkan kita untuk berlindung kepada Allah dari perubahan kenikmatan, dari keadaan sehat menjadi sakit, kaya menjadi miskin. Dalam sabdanya yang lain Nabi Muhammad SAW mengingatkan kelalaian yang menjagkiti kebanyakan manusia akan nikmat sehat ini:Dua kenikmatan yang sering di lupakan oleh kebanyakan manusia  adalah kesehatan dan waktu luan (HR. Bukhori)
            Bahkan mewanti-wanti ummatnya untuk benar-benar mempergunakannya kepada sesuatu yang dapat mendatangkan manfaat di dunia dan di akhirat dengan sabdanya: Gunakanlah kesempatan sehatmu sebelum  datang sakitmu (Hadits shalih riwayat Hakim dan Baehaqi dari Ibnu Abbas)
            Yaitu pergunakanlah nikmat sehat yang diberikan Allah dengan memperbanyak amal Shaleh sebagai bekal menuju perjalanan panjang di akhirat, karena bisa jadi sakit akan menghalanginya untuk giat dan memperbanyak amal shaleh.
            Tentunya kita bertanya, apa kita termasuk orang yang lupa akan kenikmatan sehat ini, iyadzan billah, atau kita sudah benar-benar bersyukur dengan menjaga dan mempergunakannya untuk ketaatan kepada Allah, menjadikanya modal untuk bekal, serta mendoakan agar Allah senantiasa menjaganya?!
            Seorang Nabi, Rasul Allah pun tidak mengetahui musibah yang akan menimpa dirinya, oleh karena itu Rosulullah SAW berlindung kepada Allah akan musibah yang spontan datang tak diundang. Bila musibah yang datang secara tiba-tiba ini terjadi, ditakutkan tidak memberi kesempatan kepada kita untuk bertaubat, karena jika Allah telah berkehendak maka tidak ada yang mampu merubahnya meski seluruh mahluk berkumpul bersatu dan berupaya membatunya.
            Dan yang terakhir beliau berdoa dan mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada Allah dari sebab-sebab yang bisa mendatangkan murka-Nya, bila Allah murka kepada hamba, tentu hamba ini merugi, sengsara dan binasa. Karena itu kita memohon kepada Allah untuk di jauhkan dari sebab-sebab kemurkaanNya sehingga datanglah kebalikanya yaitu keridhoan Allah SWT. (majalah Arrisalah)

0 komentar: