Pergantian Tahun Sebagai Momen Muhasabah
Pembaca yang dirahmati Allah
Datangnya tahun baru baik Hijriyah maupun Miladiyah membuat
kita termenung, kadang kita tidak sadar bahwa ternyata jatah usia kita telah
terkurangi, bagi orang yang beriman ini adalah saat yang tepat untuk kita
bermuhasabah atau intropeksi diri, sudahkah kita melakukan hal-hal atau
pekerjaan yang mendatangkan amal shaleh atau sebaliknya yang kita lakukan mendatangkan amal yang salah? Ini perlu kita
lakukan karena hidup di dunia ini hanya bersifat sementara ada kehidupan yang
lebih panjang yang akan kita hadapi yaitu kehidupan akhirat.
Pembaca yang dirahmati Allah.
Dan jika dimasa lalu masih banyak berbagai kemaksiata yang
kita lakukan, maka marilah kita ganti kemaksiatan itu dengan semangat
memperbanyak amal-amal shaleh. Kapan lagi kita memperbaiki diri, kalau bukan
mulai dari sekarang? Dan pantaskah kita menundanya? Padahal kita tidak tahu
kapan kehidupan di dunia ini berakhir? Dan juga ingatlah!........ bahwa Allah
SWT tidak menjadikan kehidupan di dunia ini abadi, firmanya dalam Al-Qur’an
surat Al-Anbya 34-35 : artinya: “Kami tidak menjadikan kehidupan di dunia ini
abadi, manusiapun sebelum kamu Muhammad, maka jika kalau kamu mati, apakah
mereka akan kekal? Tiap-tiap bernyawa akan merasakan mati, kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kepada kamilah kamu
sekalian di kembalikan.” Ayat tersebut sunguh sungguh sangat jelas menerangkan,
bahwa kehidupan di dunia ini tidak kekal, dan semua yang bernyawa pasti akan
merasakan kematian.
Pembaca yang dirahmati Allah.
Jika demikian untuk apalagi kita berlama-lama dalam kumbangan kemaksiatan, dan untuk
apalagi kita menunggu hari esok untuk berbuat amal shaleh. Dan bukankah
kitasudah tahu bahwa ajal manusia adalah rahasia Allah SWT semata, firmanNya dalam
Al-Qur’an menyatakan: Artinya: “Tiap-tiap umat memiliki batasan waktu, maka
apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurnya barang sesaatpun,
dan tidak dapat pula memajukanya.” Dengan ayat ini dapat memahami bahwa umur
kita akan terus berjalan seiring dengan jarum jam berputar, dan kesempatan
tidak akan pernah mengiringi putaran jarum jam, dan yang pasti kesempatan itu
tidak akan pernah ada untu kedua kalinya. Ini berarti umur kita bukanya semakin
bertambah, tetapi sebaliknya dari tahun ketahun umur kita berkurang. Oleh sebab
itu mari kita hidup kita ini dengan memperbanyak amal shaleh, belajar giat,
bekerja dengan ikhlas, dan beribadah dengan hanya mengharap ridho Allah semata,
Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok pagi kita akan mati.
Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru, tetapi siapa tahu tahun depan
kita akan mati.
0 komentar:
Posting Komentar